PANGANDARAN TODAY - Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Sosial berkolaborasi menyediakan rumah susun (rusun) Sentra Timur Terpadu Pangudi Luhur di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Rusun ini dibangun untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terutama yang bekerja di sektor informal. Adapun sewa rusun ini hanya Rp10.000 per bulan.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pembangunan rusun ini merupakan solusi untuk penanganan masalah sosial dan bagian penyelesaian masalah perumahan untuk masyarakat di sektor informal.
Baca Juga: Dinilai Memenuhi Unsur Kesengajaan Terkait Kasus Pembunuhan Brigadir J, Ricky Rizal Divonis 13 Tahun
Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan, pembangunan rusun ini merupakan salah satu wujud perhatian pemerintah kepada MBR agar bisa memiliki hunian yang layak. Tower rusun ini memiliki lima lantai, dengan 93 unit tipe 24.
Sebanyak 93 kepala keluarga telah terdata untuk tinggal di rusun tersebut dan diharapkan mereka bisa berusaha untuk dapat meningkatkan perekonomiannya.
Rusun ini dibangun oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR pada tahun anggaran 2021 dan untuk kelengkapan meubelairnya dilaksanakan pada tahun anggaran 2022 dengan total anggaran Rp34,5 miliar.
Baca Juga: 5 Poin Yang Memberatkan Vonis Putri Candrawathi di Kasus Pembunuhan Brigadir J
Dari 93 unit yang ada, sebanyak 88 unit tipe reguler dan 5 unit untuk difabel dengan kapasitas hunian sebanyak 362 orang.
Selain itu, rusun tersebut juga sudah dilengkapi mebel dan furnitur, yang terdiri dari meja, kursi, lemari, dan tempat tidur susun di setiap huniannya.***
Artikel Terkait
Menjaga Hak Allah ‘Azza wa Jalla, Menuai Penjagaan-Nya
6 Faedah Hadist Allah Ta’ala Melihat Hati dan Amalanmu
Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional 2023, Pangandaran Raih Penghargaan dari Menteri Pendidikan Nadiem Makarim
CEO Tesla, Elon Musk, disebut akan membeli Manchester United Senilai 83 Triliun
KAI Tambah 31 KRL di Jam Sibuk